KOPI
Hai, kopi yang ku nikmati malam
ini terasa aneh.
Saya sendiri bingung mengapa
kopi hitam ini tidak sehitam dulu.
Iya dulu, seperti kopi hitam
yang kau sajikan untuk ku.
Kopi hitam tanpa gula, untuk
mengetahui cita rasa kopi yang kau sajikan.
Cangkir nya pun terasa
kosong, padahal kopi ini telah mengepul karena di sajikan terlalu panas.
Apa mungkin terlalu banyak
air yang saya tuang ke dalam cangkir ini?
Atau kau lupa mengajari ku untuk menyajikan kopi ini?
Memang kopi hitam ini
terlihat sederhana dan tidak ada yang istimewa.
Tapi buat saya di balik
semua itu, kopi hitam ini terasa sangat istimewa karena tangan terampilmu yang
membuatnya.
Saya mulai belajar bagaimana
membuat kopi hitam yang kau sebut istimewa.
Mulai dari menghitung berapa
liter air yang di tuangkan,
Seperti saya belajar menghitung
berapa lama kau meninggalkan.
Saya mulai belajar bagaimana
kopi ini terasa nikmat,
Seperti saya mencoba belajar
bagaimana menikmati hari hari yang kau lalui dengan tuan yang sajikan kopi
hitam itu.
Ah sial, kopi ini masih
belom terasa nikmat.
Mata saya pun mulai berayun
karena kopi yang saya tunggu belum sempurna.
Ah sudahlah, mungkin esok
kopi yang saya idamkan itu kembali.
Mungkin sekarang kau sedang
asik berbincang dengan tuan di temani kopi yang istimewa itu.
Sedangkan saya hanya
berusaha menikmati kopi ini tanpa pemanis yang berada di depan saya.
Saya masih menunggu kopi
hitam yang kau sajikan, tanpa pernah menyicipi kopi lainya.
No comments:
Post a Comment