Tuesday, April 4, 2017

Masih Sama

Hai Mawar.

Entah ini hari Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu atau pun Minggu,

Buat ku mereka sama saja.

Sama sama memberiku arti di setiap kata nya.

Seperti Senin, mereka mengartikan sebagai hari baru di penggujung hari Minggu.

Melainkan Selasa, aku anggap dia selayaknya bumbu penyedap rasa.

Sama hal nya dengan Rabu, hari di antara Senin dan Selasa.

Apakah Kamis? aku tidak tau ini manis atau amis.

Datanglah Jumat, penggujung hari setelah semuanya terasa padat.

Akhirnya pun Sabtu, mungkin ini yang sebenarnya ingin aku bahas?

Dan Minggu, menggapa mereka mengagung kan malam minggu?

Mawar.

Saatnya mengucapkan selamat pagi untuk malam.

Tepat pukul 02.00 wib aku membiarkan diriku larut dalam reaksi ini.
Seperti diri mu, Mawar,

Yang membiarkan aku larut dalam euphoria untuk menghabiskan kenangan akhir pekan berdua.

Apa aku tampak bodoh ketika sedang dalam reaksi ini?

Tenang mawar, tembok kamar ku tidak bisa bersuara.


Hmm Mawar

Durimu masih terasa tajam, melekat disetiap malam kembali senyap

Merahmu tidak memudar, tangkai mu tidak goyah walau angin datang bak tornado yang ingin melahap California.

Bukan sendu, tidak tabu hanya rindu.

No comments:

Post a Comment