Hai Mawar.
Entah ini hari Senin Selasa
Rabu Kamis Jumat Sabtu atau pun Minggu,
Buat ku mereka sama saja.
Sama sama memberiku arti di
setiap kata nya.
Seperti Senin, mereka
mengartikan sebagai hari baru di penggujung hari Minggu.
Melainkan Selasa, aku anggap
dia selayaknya bumbu penyedap rasa.
Sama hal nya dengan Rabu,
hari di antara Senin dan Selasa.
Apakah Kamis? aku tidak tau
ini manis atau amis.
Datanglah Jumat, penggujung
hari setelah semuanya terasa padat.
Akhirnya pun Sabtu, mungkin
ini yang sebenarnya ingin aku bahas?
Dan Minggu, menggapa mereka
mengagung kan malam minggu?
Mawar.
Saatnya mengucapkan selamat
pagi untuk malam.
Tepat pukul 02.00 wib aku
membiarkan diriku larut dalam reaksi ini.
Seperti diri mu, Mawar,
Yang membiarkan aku larut
dalam euphoria untuk menghabiskan kenangan akhir pekan berdua.
Apa aku tampak bodoh ketika
sedang dalam reaksi ini?
Tenang mawar, tembok kamar
ku tidak bisa bersuara.
Hmm Mawar
Durimu masih terasa tajam,
melekat disetiap malam kembali senyap
Merahmu tidak memudar,
tangkai mu tidak goyah walau angin datang bak tornado yang ingin melahap California.
Bukan sendu, tidak tabu
hanya rindu.
No comments:
Post a Comment